Sellina
STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Email : 1 sellinasellina7@gmail.com
Dengan cepatnya kemajuan teknologi, organisasi menghadapi tantangan baru dalam mempertahankan kinerja dan produktivitas yang berkelanjutan. Era digital, yang dicirikan oleh revolusi teknologi, otomatisasi, dan pemanfaatan data besar, memaksa perusahaan untuk menyesuaikan ulang pendekatan mereka dalam mengelola kinerja. Memahami “manajemen kinerja berkelanjutan” di era digital tidak hanya tentang mengadopsi teknologi terkini, tetapi juga membangun landasan yang kuat untuk mendukung kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Apa Itu Manajemen Kinerja Berkelanjutan?
Dalam era digital, manajemen kinerja tidak hanya berfokus pada pengukuran hasil, tetapi juga mencakup inovasi, fleksibilitas, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Manajemen kinerja berkelanjutan adalah pendekatan yang menitikberatkan pada pengelolaan dan pemantauan kinerja organisasi dengan tujuan menjaga dan meningkatkan produktivitas, sembari mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap sumber daya, lingkungan, dan masyarakat.
Mengapa Manajemen Kinerja Berkelanjutan Penting di Era Digital?
1. Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi: Agar tetap kompetitif dalam kemajuan teknologi digital, organisasi harus mampu beradaptasi. Dengan menerapkan sistem manajemen kinerja berkelanjutan, perusahaan dapat lebih tanggap terhadap perubahan, dengan fokus pada pengembangan keterampilan karyawan dan pembaruan proses kerja sesuai tuntutan era digital.
2. Menghadapi Isu Produktivitas: Era digital memberikan peluang untuk meningkatkan produktivitas melalui otomatisasi, namun juga membawa tantangan seperti kebutuhan keterampilan baru dan gangguan tenaga kerja. Penerapan manajemen kinerja berkelanjutan memungkinkan organisasi untuk tetap fokus pada pencapaian jangka pendek, sekaligus mengembangkan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan jangka panjang.
3. Keberlanjutan Bisnis di Tengah Ketidakpastian: Perubahan pasar, permintaan pelanggan, dan pesatnya perkembangan teknologi menciptakan ketidakpastian bagi bisnis. Dengan strategi manajemen kinerja berkelanjutan, perusahaan dapat membangun kerangka kerja yang lebih fleksibel dan siap beradaptasi.
Pengaruh Teknologi dalam Manajemen Kinerja:
1. Big Data dan Analitik: Memfasilitasi analisis kinerja secara mendalam dan real-time, memungkinkan identifikasi peluang pengembangan serta
peramalan tren di masa mendatang.
2. Platform Berbasis Cloud: Menyediakan akses ke informasi kinerja dari berbagai lokasi, mendukung fleksibilitas, serta mempermudah kolaborasi antar tim.
3. Kecerdasan Buatan (AI): Mengotomatiskan proses manajemen kinerja, termasuk penilaian dan rekomendasi pelatihan, sekaligus meningkatkan keterlibatan serta efisiensi karyawan.
Strategi untuk Membangun Manajemen Kinerja Berkelanjutan:
1. Menerapkan Pendekatan Agile: Menekankan pentingnya umpan balik cepat, kerja sama, dan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan dan mempercepat peningkatan keterampilan karyawan.
2. Pengembangan Keterampilan Digital: Perusahaan perlu berinvestasi dalam pelatihan keterampilan teknologi agar karyawan dapat menggunakan alat digital dengan lebih efektif.
3. Keterlibatan dan Kesejahteraan Karyawan: Berfokus pada peningkatan keterlibatan dan kesejahteraan karyawan untuk menjaga produktivitas serta mencegah kelelahan.
Tantangan dalam Penerapan Manajemen Kinerja Berkelanjutan:
1. Resistensi terhadap Teknologi Baru: Banyak individu enggak menggunakan teknologi baru, yang menghambat penerapan manajemen kinerja.
2. Kesulitan Mengukur Kinerja Non-Kuantitatif: Kinerja yang berkaitan dengan inovasi dan kreativitas sulit diukur, sehingga membutuhkan metode evaluasi yang lebih tepat.
3. Kesenjangan Keterampilan: Beberapa karyawan mungkin belum memiliki keterampilan yang diperlukan, sehingga pelatihan tambahan dibutuhkan untuk mendukung penggunaan teknologi.
Kesimpulan:
Di era digital, organisasi dihadapkan pada tantangan baru dalam menjaga kinerja dan produktivitas yang berkelanjutan karena kemajuan teknologi. Manajemen kinerja berkelanjutan berfokus pada pengelolaan kinerja dengan memperhatikan inovasi serta kemampuan beradaptasi. Keberhasilan manajemen ini bergantung pada kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan teknologi, mengatasi masalah produktivitas, dan membangun keberlanjutan di tengah ketidakpastian. Teknologi seperti Big Data, cloud, dan kecerdasan buatan berperan penting dalam meningkatkan manajemen kinerja. Strategi yang diperlukan meliputi penerapan metode Agile, pengembangan keterampilan digital, dan peningkatan keterlibatan serta kesejahteraan karyawan. Tantangan yang dihadapi termasuk penolakan terhadap teknologi baru, kesulitan mengukur kinerja non-kuantitatif, serta kesenjangan keterampilan yang harus diatasi melalui pelatihan.