BATAMHEADLINE – Kota Batam merupakan kota terbesar di Provinsi Kepri yang memiliki posisi sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional dan jarak yang dekat serta berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
Berdasarkan data BPS, struktur ekonomi Kota Batam tahun 2020 didominasi oleh sektor Industri Pengolahan dengan pangsa sebesar 58,09%, diikuti sektor konstruksi dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan pangsa masing-masing sebesar 19,91% dan 5,99%.
Pangsa perekonomian Kota Batam terhadap Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) adalah sebesar 63,97% (BPS Kepri) atau tertinggi di antara kabutapen/kota lainnya.
Sejalan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi global dan nasional, perekonomian Kota Batam pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,55% (yoy), jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,92% (yoy).
Kondisi ini merupakan pertumbuhan ekonomi terendah setidaknya dalam 10 tahun terakhir dan lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang terkontraksi -2,07%.
Lapangan Usaha (LU) yang terdampak oleh adanya penurunan mobilitas diantaranya LU Jasa Lainnya yang terkontraksi -67,89%, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar -45,49%, LU Transportasi dan Pergudangan sebesar -44,52%, Jasa Perusahaan -43,33%, dan LU Real Estate sebesar -16,74%.
Ditengah kondisi tersebut, LU Industri Pengolahan, LU Informasi dan Komunikasi, dan LU Administrasi, Pertahanan, dan Jaminan Sosial justru mengalami peningkatan pertumbuhan pada 2020.
Dari sisi pengeluaran, perekonomian Kota Batam masih didominasi oleh komponen investasi, konsumsi rumah tangga, serta net ekspor barang dan jasa dengan pangsa masing-masing sebesar 47,53%, 40,91%, dan 9,71%.
Pada tahun 2020, hampir seluruh komponen PDRB Kota Batam mengalami perlambatan, termasuk konsumsi rumah tangga dan net ekspor meski masih dapat tumbuh positif.