BATAMHEADLINE – Pemerintah Indonesia telah menyetujui pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional di Sekupang dan Nongsa Batam yang akan dikelola oleh Mayapada Group, pemilik Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk).
Setelah melakukan ekspansi yang baru dilakukan dengan membuka unit Mayapada Hospital ke-6 di Bandung dan groundbreaking unit Mayapada Hospital ke-7 di Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2023, kini Mayapada Healthcare bersama Apollo Hospitals India akan membangun rumah sakit berstandar internasional di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam dengan nama Mayapada Apollo Batam International Hospital.
“Kerja sama bersama Apollo Hospitals India ini bertujuan untuk menangani kasus-kasus kesehatan yang advance dan kompleks bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Jonathan Tahir. “Sehingga mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di luar negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata medis,” ujar Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir.
Selain membagun Mayapada Apollo Batam International Hospital, Mayapada Healthcare juga akan mendukung Mayapada Group dalam mengelola dan mentransformasikan operasional RSBP Batam, rumah sakit milik pemerintah di lokasi KEK yang telah disetujui.
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memungkinkan dokter dan paramedis asing untuk praktik di kawasan tersebut, sehingga hal ini menjadi peluang bagi dokter spesialis dan perawat Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan mereka dalam peningkatan keterampilan dan memastikan adanya transfer pengetahuan.
Beberapa hal mengenai relaksasi impor obat-obatan dan peralatan medis juga akan mengurangi biaya pengobatan pasien secara keseluruhan, sehingga hal ini menjadi kunci untuk mendorong masyarakat Indonesia menjalani perawatan di dalam negeri.
Pemerintah sering menyoroti bahwa sekitar dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya, sehingga negara kehilangan sekitar Rp 165 triliun.
Hadirnya rumah sakit milik Mayapada Healthcare di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam akan membantu menjaga devisa negara yang berharga, dan di masa depan dapat menghasilkan devisa melalui layanan kesehatan berkualitas tinggi untuk pasien dan turis asing dengan harga yang sangat kompetitif.
Sementara itu Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto mengatakan pihaknya menyambut baik penetapan KEK tersebut. Pihaknya mengaku optimis Penetapan KEK pariwisata dan internasional Batam ini semakin mendorong percepatan pengembangan wilayah di kota Batam dan ekonomi nasional.
KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam ini seluas 47,17 Ha, dan terbagi di wilayah Sekupang seluas 23,10 Ha (Wisata Kesehatan Terpadu) dan wilayah Nongsa seluas 24,07 Ha (Pariwisata).
“KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam dicanangkan mampu meraup investasi sebesar Rp 6,91 triliun sampai dengan 2032 dan menyerap tenaga kerja 105.406 orang hingga 80 tahun kedepan,” terangnya.
Adapun wilayah Sekupang akan dilaksanakan kegiatan utama kesehatan dengan rencana bisnis Rumah Sakit Internasional (Mayapada Apollo Batam International Hospital), Nursing Academy International, MedTech Park yang dilengkapi MICE (Meetings, Incentive, Convention & Exhibition), Perumahan Dokter, Dormitory, Hotel & Retail.
“RSBP Batam beserta sarana pendukung juga akan menjadi bagian dalam KEK yang layanannya akan terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital,” tambahnya.