BATAMHEADLINE – Mengusung slogan “manisnya sampai tetes terakhir”, Hanif Abdullah Ihsan memulai usaha Teh Tarik Abatea dengan semangat dan kreativitas yang tinggi. Bermula dari penjualan yang hanya puluhan cup per hari, kini ia telah memiliki kemitraan.
“Mulai dari perhari 30 pcs orderan bahkan cuma 20 pcs, sekarang 100 pcs perhari. Alhamdulillah saat ini sdh ada 70 mitra yang menjalin kolaborasi termasuk sekolah, warung, rumah makan dan toko-toko,” ujar Hanif.
Hanif menerangkan memiliki beberapa varian rasa diantaranya, green tea, thai tea dan original yang dijual dengan Harga anak sekolahan, mulai dari Rp. 6 ribu.
Dengan berbagai varian rasa yang ditawarkan itu, Teh Tarik Abatea berhasil menarik perhatian banyak pelanggan.
“Pelanggan banyak anak sekolahan, karena sesuai dengan kebutuhan dan arah penjualan yang tepat selama kurang lebih 4 tahun, kemungkinan tahun ini akan scale up ke stand offline,” papar Hanif.
Hanif menjelaskan Teh Tarik Abatea memiliki keunikan tersediri untuk mampu bersaing dengan berbagai merk minuman teh lainnya dan mendapatkan tempat di hati konsumen.
“Teh tarik abatea pure tanpa tambahan es batu jadi rasa tetap terjaga dari pengaruh mencairnya es batu, uniknya cara mendinginkannya dengan freezer,” jelas pria kelahiran Batam ini.
Dalam perjalanan merintis Teh Tarik Abatea, Hanif telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah instansi sekolah dan membuka peluang kemitraan usaha.
“Menjalin banyak kolaborasi menjadi tantangan dalam menjalankan usaha. Target ke depan Teh Tarik Abatea mempunyai revenue stream yang baik dan sistem bisa bermanfaat banyak orang,” ungkapnya.
Tertarik untuk menjalin kemitraan atau mencicipi manisnya Teh Tarik Abatea? langsung cek dan order di media sosialnya ya, Instagram: @tehtarikabatea.
Artikel ini merupakan program kolaborasi antara Gerakan Entrepreneur Nusantara (GEN) dan Batamheadline, bertujuan untuk membantu promosi UMKM dan menghadirkan informasi yang inspiratif bagi para pembaca setia.